Mulai Besok, Fenomena ‘Bulan Kembar’ Akan Muncul: Apa Itu?

  • Whatsapp

Siapa yang siap untuk menyaksikan sesuatu yang super keren di langit malam? Mulai hari Minggu, 29 September 2024, Bumi akan punya ‘bulan kedua’, tapi jangan salah paham—ini bukan bulan sungguhan, melainkan asteroid kecil bernama 2024 PT5!

Asteroid ini sebenarnya bukan penghuni tetap Bumi. Biasanya, 2024 PT5 mengorbit Matahari, karena dia bagian dari sekumpulan asteroid kecil yang dikenal sebagai sabuk asteroid Arjuna, yang selalu mengikuti Bumi. Nah, mulai 29 September sampai 25 November 2024, asteroid ini bakal terjebak oleh gravitasi Bumi dan untuk sementara waktu akan mengelilingi planet kita, mirip seperti Bulan.

Menurut data dari NASA, asteroid ini akan mulai tertangkap gravitasi Bumi pada pukul 15:54 EDT, dan akan berakhir pada 25 November 2024, sekitar pukul 11:43 EDT. Jadi, dalam kurun waktu ini, seolah-olah kita punya dua ‘bulan’ di langit!

Apa Itu Sabuk Asteroid Arjuna?

Sabuk asteroid Arjuna adalah sekelompok batuan angkasa yang punya orbit mirip dengan Bumi dan berada sekitar 150 juta kilometer dari Matahari. Asteroid-asteroid ini kadang-kadang bisa mendekat ke Bumi dalam jarak sekitar 4,5 juta kilometer, dengan kecepatan yang cukup lambat, yaitu sekitar 3.540 km/jam.

Walau terdengar luar biasa, fenomena seperti ini sebenarnya bukan hal yang langka. Bumi sudah beberapa kali menangkap asteroid kecil seperti ini yang kemudian mengorbit Bumi untuk sementara waktu sebelum kembali ke orbit asalnya di sekitar Matahari.

Apa Kata Para Ahli?

BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) juga ikut menjelaskan fenomena ini. Menurut Thomas Djamaluddin, seorang peneliti utama di BRIN, istilah ‘bulan kembar’ sebenarnya agak menyesatkan. Bulan kita adalah satu-satunya satelit alami Bumi yang besar dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Sementara itu, asteroid seperti 2024 PT5 ini, sering disebut sebagai ‘mini moon’ atau ‘bulan mini’ karena ukurannya yang jauh lebih kecil dan hanya terjebak sementara di orbit Bumi.

Dengan diameter hanya sekitar 10 meter, asteroid ini tentu saja tidak akan terlihat sebesar Bulan yang berdiameter 3.473 kilometer. Orbitnya juga nggak sempurna, dan setelah satu kali mengelilingi Bumi, dia akan kembali ke orbit asalnya mengelilingi Matahari.

Meski kedengarannya menarik, sayangnya kita nggak bisa melihat asteroid ini dengan mata telanjang karena terlalu kecil dan redup. Tapi buat para astronom, fenomena ini sangat menarik untuk diamati!

Jadi, kalau kamu mendengar tentang ‘bulan kembar’ di media sosial, sekarang kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Gimana, keren kan?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *